Si FOMO yang Takut Ketinggalan Tren!

FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out atau ketakutan tertinggal. Dalam hal ini, ketakutan tersebut berupa kecemasan dapat tertinggal informasi dari media sosial, baik informasi yang penting maupun sekedar hiburan. Kecemasan ini timbul karena keterikatan orang yang mengalaminya dengan media sosial sehingga orang tersebut merasa harus selalu terhubung atau catch up dengan hal-hal yang ada di media sosial. Ketika orang tersebut tidak bisa mengakses media sosial (misalnya karena baterai ponselnya rendah atau kehabisan kuota internet), orang tersebut merasa stres, hampa, bahkan takut dianggap ketinggalan zaman/tidak update.

Berusaha untuk catch up dengan tren informasi yang ada di media sosial sebenarnya oke-oke saja, jika informasi yang diperoleh adalah informasi yang positif dan berguna untuk kehidupan. Selain itu, bagus juga jika orang yang berkaitan menjadi punya banyak pengetahuan dan cekatan dalam menggali dan mengolah informasi yang didapatnya.

Sayangnya … itu ‘jika’ saja. Di banyak kejadian, FOMO menyebabkan seseorang menghabiskan waktu untuk scroll media sosial tanpa tujuan yang jelas. Niat awal orang tersebut adalah mendapatkan informasi terbaru, tetapi ujungnya ia malah menghabiskan waktunya untuk membaca informasi yang tidak berguna dan tidak jelas untuk mengisi kekosongan waktunya menunggu informasi yang ia inginkan. Ujung-ujungnya, orang tersebut malah terbiasa untuk selalu mengecek media sosial dan tidak produktif. Lebih parahnya lagi, orang tersebut memaksakan diri untuk catch up dengan segala hal di media sosial, haus akan pengakuan bahwa dirinya tidak tertinggal informasi, dan tidak merasa puas dengan semua hal yang ia dapat dari media sosial.

Dampak negatif lainnya yang jarang disadari yaitu, bisa bikin kamu boros. Si FOMO biasanya juga rela mengeluarkan uang demi untuk membeli barang dan mencicipi kuliner terbaru.

Meskipun demikian, dampak negatif FOMO bisa dihindari dengan mengetahui kemampuan diri dalam menerima dan mengaplikasikan informasi ke dalam kehidupan. Dengan memahami diri sendiri, kita akan memiliki kontrol diri dan rasionalitas yang lebih tinggi di kehidupan sehari-hari. Selain itu, menanamkan pola pikir ‘terlambat mengetahui sebuah informasi atau tidak mengetahui sebuah informasi bukanlah hal yang buruk’ merupakan solusi lain. Dengan pola pikir yang positif, kita seolah terprogram untuk hidup dengan pikiran positif, termasuk jauh dari ketakutan tertinggal apapun. Namun, jika dirasa semakin parah FOMOnya dan dampak negatifnya, maka ada baiknya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mental profesional.

Sebagai platform yang memudahkan akses masyarakat terhadap tenaga kesehatan mental, hidup media menyediakan layanan Konsultasi Psikolog untuk berkonsultasi kepada psikolog berlisensi dan berpengalaman secara one by one. Dimulai dengan harga Rp150,000, kita dapat menceritakan permasalahan yang dialami selama 1 jam (secara voice only atau video call, sesuai keinginan klien) kepada psikolog yang mencakupi permasalahan tersebut tanpa takut datanya disebar ataupun dihakimi. Pendaftaran layanan Konsultasi Psikolog dapat dilakukan di link berikut bit.ly/konsultasihidup.

Namun, jika Sobat Hidup merasa hanya membutuhkan teman untuk berbicara, Sobat Hidup dapat menggunakan layanan CurCol (Curhat Call) untuk mencurahkan isi hati kepada pendengar terpercaya (berpendidikan psikologi) selama 30 menit. Dengan harga Rp15,000, Sobat Hidup dapat curhat sepuasnya sedangkan Kakak Pendengar lebih banyak bertanya, mendengarkan, dan memberikan sedikit solusi. Pendaftaran layanan CurCol dapat dilakukan di link berikut calendly.com/hidupmediaid/curcol.

Santai aja, Sobat Hidup. Tidak ada balapan siapa yang merasa paling update. Itu hanya akal-akalan ego saja. Namun, jangan sampai kita tertinggal informasi penting seperti peraturan pemakaian masker dan PPKM terbaru, hehe. Yuk, kita berusaha membedakan hal penting dan hal tidak penting agar bisa scroll media sosial dengan damai tanpa terbebani untuk menjadi si paling update!

Penulis: Syahira Rahadatul

Daftar Pustaka

Buglass, Sarah L., Jens F. Binder, Lucy R. Betts, and Jean D. M. Underwood. 2017. Motivators of online vulnerability: The impact of social network site use and FOMO. Computers in Human Behavior. 66: 248–255

Riadi, Muchlisin. 2021. Fear of Missing Out (FoMO) — Pengertian, Aspek, Dampak dan Faktor yang Mempengaruhi. https://www.kajianpustaka.com/2021/01/fear-of-missing-out-fomo.html Diakses 1 Agustus 2022 Pukul 21:58 WIB

Ikuti kami di

Dapatkan informasi terupdate dari kami

Terus terkoneksi dengan HIDUP

Jl. Ganesa No.15, Lb. Siliwangi,
Kecamatan Coblong,
Kota Bandung, Jawa Barat 40132
0821 1820 1573
hidupmediaid@gmail.com