Gagal Masuk Universitas Negeri? Kamu Gak Gagal, Kok!

 Bagi yang ingin bisa dapat kuliah di Universitas Negeri. Mereka dapat mengikuti 3 jenis tes yaitu, SNMPTN, SBMPTN, dan mandiri. Demi untuk bisa berkuliah di Universitas Negeri mereka rela melakukan hal apapun. Seperti, tambahan les baik privat maupun ikut bimbingan belajar hingga larut malam dan rela mengorbankan waktu untuk bermain dan hangout.

Terus, kalau gak dapat masuk negeri kamu gagal? Nope! Kamu gak gagal. Justru masih Banyak jalan yang bisa kamu lakukan jika masih berharap dapat negeri. Pertama, mengambil gap year (mundur setahun dari teman seangkatanmu). Pas gapyear ini waktu mereka memang fokus untuk mempersiapkan ujian masuk universitas negeri. Pada saat inilah mereka juga melakukan evaluasi atas kegagalan mereka saat seleksi ujian. Kedua, ini juga dilakukan banyak orang yaitu, kuliah di universitas swasta dan mereka tetap fokus mempersiapkan diri untuk masuk universitas negeri. Lalu, jika sudah berhasil masuk universitas negeri mereka akan pindah pada tahun akademik perkuliahan berikutnya. (Semester 3). Alasan sebagian mereka hal yang kedua karena mereka tidak ingin dicap menganggur dan malu saat ditanya, “Kok kamu gak kuliah?.”

Kamu mungkin sedih saat dinyatakan gagal masuk universitas negeri. Namun, cara menghilangkan kesedihan karena tidak lolos seleksi masuk perguruan tinggi tidak banyak. Sedih itu wajar kok, guys. Menangis bukan berarti cengeng. Kecewa bukan berarti gak bisa berjuang lagi. Mood jelek bukan berarti selamanya moodnya akan jelek. Kita dan orang-orang di sekitar kita harus bisa menerima kenyataan dan kesedihan kita. Tetapi jika semua pihak yang terlibat itu tidak menerimanya bahkan tidak suportif, kesedihannya bisa semakin parah. Kesedihan tersebut dapat diekspresikan ke bentuk kata atau aksi yang merugikan seperti enggan beraktivitas, susah makan dan mencerna makan, menangis dan sedih yang berkelanjutan, depresi, dan lain-lain. Bayangkan seberapa ruginya diri sendiri dan orang-orang di sekitar karena kesedihan yang tidak terkira dan beragam bentuknya itu. Keberlangsungan kehidupan kita dan orang-orang di sekitar dapat terhambat, bahkan susah untuk memulai kembali.

Untuk mengatasi dampak buruk tersebut, hidupmedia hadir dengan layanan berupa curhat bersama kakak konselor yang berpendidikan psikologi yang disebut Konseling Sebaya. Konseling dilakukan selama 1 jam konseling melalui Google Meet, baik oncam maupun offcam sesuai keinginan klien.

Dengan harga Rp50,000, pemilihan jadwal yang mudah diakses dan fleksibel (dilakukan minimal H-2 sebelum konseling), dan data klien yang terjamin aman, kita mendapat catatan permasalahan sekaligus solusi untuk mengatasinya. Pendaftaran Konseling Sebaya dapat dilakukan dengan mengisi form bit.ly/konselingsebayahidup.

Memang, tidak mudah saat kita harus menerima kenyataan bahwa kita gagal masuk universitas negeri. Terlebih, kita sudah mencoba berbagai macam cara. Tenang, kamu gak gagal kok hanya mungkin kamu harus di tempat lain untuk belajar dan mewujudkan mimpimu. Semangat!

Penulis: Syahira Rahadatul

Ikuti kami di

Dapatkan informasi terupdate dari kami

Terus terkoneksi dengan HIDUP

Jl. Ganesa No.15, Lb. Siliwangi,
Kecamatan Coblong,
Kota Bandung, Jawa Barat 40132
0821 1820 1573
hidupmediaid@gmail.com