“Stress banget mikir ini itu sampe bikin sakit kepala. AAAARGH! Aku tuh pengen hidup bebas tanpa beban!”
Jujur deh, sering dong pasti Sobat Hidup mikir gitu. No worries, Minhup juga sering kok ^^
Tapi … hidup kan kayak roda, ya. Kadang di atas, kadang di bawah. Kayaknya emang gak ada orang yang hidupnya happy-happy aja.
“Stress sendiri udah bikin gak sehat. Eh, malah gak bisa dihindari juga. Terus, harus gimana dong biar bisa tetap enggak gampang capek kalau lagi di bawah?”
Sabar. Dari informasi yang Minhup baca-baca nih, ternyata gak semua stress itu buruk, lho! Selain itu, kondisi tertekan yang bikin pusing ini bisa mendatangkan manfaat. Yuk, check it out!
Stress itu apa, sih?
Secara biologis, tubuh manusia mengalami stress (tekanan), yaitu merespon kejadian tertentu yang dianggap sebagai ancaman. Fight-or-flight response merupakan mekanisme pertahanan tubuh ketika menghadapi ancaman, yaitu dengan melawan (fight) atau lari (flight). Berkat respon tersebut, tubuh manusia akan kembali ke kondisi normal setelah melewati kejadian tersebut. Namun, beda cerita, jika stressnya berlebihan.
Kok bisa gitu, sih?
Hormon adrenalin dan hormon kortisol merupakan hormon yang didorong otak untuk diproduksi karena adanya rangsangan yang dianggap berbahaya oleh tubuh. Hormon ini akan meningkatkan denyut jantung, mempercepat pernapasan, meningkatkan produksi insulin, dan lain-lain.
Minhup kasih contoh aja. Misal, Sobat Hidup tertekan karena harus berpidato di depan umum sehingga mengalami deg-degan, napas tidak beraturan, tegang, dan tangan berkeringat. Setelah itu, tubuh Sobat Hidup akan mengalami mekanisme fight-or-flight response. Pada akhirnya, denyut jantung, kecepatan bernapas, dan respons tubuh yang lain akan kembali ke kondisi normal.
Contoh tadi merupakan salah satu bentuk stress yang baik alias eustress. Eustress hanya terjadi sementara waktu, tidak terlalu overwhelming atau berlebihan bagi yang mengalami, dan bahkan berdampak positif yaitu membuat orang yang mengalaminya menjadi lebih tangguh.
Di sisi lain, distress atau stress yang buruk yaitu yang terjadi dalam jangka waktu yang panjang dan terlalu berlebihan bagi orang yang mengalaminya. Distress berbahaya bagi manusia karena tubuh tidak kunjung kembali ke kondisi normal sehingga akan memengaruhi sistem imun dan berdampak pada kesehatan manusia.
Yuk, simak manfaat dan kerugian stress!
- Meningkatkan kemampuan otak
Selama tekanan yang dialami masih dapat dikendalikan (manageable), otak akan menganggap kondisi yang dihadapi tubuh sebagai tantangan dan meningkatkan fokus untuk melalui kondisi tersebut. Maka dari itu, kemampuan mengingat, kewaspadaan otak, dan fungsi kognitif otak meningkat.
- Memotivasi seseorang
Misalnya, Sobat Hidup punya tugas yang deadline-nya mepet dan tertekan karena harus menyelesaikan tugas secepat mungkin. Tanpa disadari, kita menjadi termotivasi untuk mengerjakan tugas tersebut lebih cepat. Kondisi ini pun bisa membuat kita termotivasi untuk menggapai hal yang kita cita-citakan, misalnya menjadi mahasiswa di universitas yang diimpikan. Kalau saja kita tidak mengalami fight-or-flight response ketika akan mengikuti SBMPTN, sangat memungkinkan bagi kita untuk menjadi lengah dan malah bersantai-santai sehingga kita berkemungkinan besar untuk gagal diterima di universitas yang kita inginkan. Setelah kita menyelesaikan tugas atau mendapat apa yang kita inginkan, rasa bangga muncul. Hal ini membuat hal-hal yang telah kita lalui terasa memorable dan membuat kita termotivasi lagi untuk menghadapi tugas atau keinginan yang lain.
- Meningkatkan imunitas
Hasil dari sebuah riset menunjukkan bahwa stress yang tidak berlebihan dapat merangsang produksi protein interleukin yang berfungsi meningkatkan imunitas (kekebalan) tubuh. Dengan demikian, kita akan menjadi lebih jarang terserang penyakit.
- Memunculkan penyakit dan kondisi buruk lainnya
Jika tekanan yang dialami masih berada pada level yang manageable, maka stress tersebut bisa mendatangkan benefit seperti yang disebutkan tadi. Namun, stress yang berlebihan (unmanageable) akan membawa dampak negatif seperti anxiety sampai penyakit kronis lho!
Waktunya untuk mencari tahu cara mengendalikan stress!
Sebelum mencari tahu cara untuk mengendalikan stress, Sobat Hidup perlu mengidentifikasi penyebab stress yang dialami terlebih dahulu. Kemudian, ubah stress ke arah yang positif misalnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat, seperti mengatur pola makan sehat dan pola tidur serta olahraga yang teratur, bersosialisasi, bahkan dengan menyisihkan waktu untuk me time dan melakukan hobi.
Namun, respons setiap orang terhadap masalah yang dihadapi pasti akan berbeda-beda. Ketika menghadapi stress yang sama, si A mungkin menganggap tekanan yang dialaminya masih berada pada level yang manageable atau masih bisa diatasi. Namun, bisa saja bagi si B tekanan tersebut terlalu overwhelming baginya. Oleh karena itu, jika stress yang Sobat Hidup alami dirasa terlalu berat sehingga menyebabkan perubahan kondisi psikis dan fisik, maka Sobat Hidup juga bisa mengkonsultasikannya dengan psikolog kami pada layanan Konseling Psikolog di laman https://www.solusihidup.com/konseling-psikolog/ dan klik “Jadwalkan Sekarang”!
Penulis : Victory Avrillia
Source :
“The Surprising Benefits of Stress”, https://greatergood.berkeley.edu/article/item/the_surprising_benefits_of_stress, diakses pada 31 Desember pukul 18.17 WIB.
“Everything You Need to Know about Stress”, https://www.healthline.com/health/stress#cortisol, diakses pada 31 Desember pukul 18.20 WIB.
“10 Surprising Ways Stress Can Be Good For Your Body”, https://www.thehealthy.com/mental-health/stress/benefits-of-stress/, diakses pada 3 Januari pukul 08.43 WIB.